Tuesday 6 November 2012

Andai Aku Menjadi Ketua KPK

Buku Harian Ketua










Senin, 29 Oktober 2012  
Pagi. Bertemu dengan jajaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Agendanya adalah membicarakan rencana memasukan  mata pelajaran yang berkaitan dengan antisipasi koruspi dalam kurikulum SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Mata pelajaran ini mengupas tentang korupsi dan bahayanya, memberikan pemahaman semenjak dini tentang dampak dari perilaku korupsi terhadap kehidupan bermasyarakat dan bernegara.  Sasaran dari mata pelajaran ini tercipta sikap penolakan terhadap korupsi dan menanamkan perilaku anti terhadap berbagai bentuk KKN.

Mendikbud dan jajarannya memberikan dukungan. Disepakati pembicaraan lebih teknis soal materi pelajaran untuk tingkat SD hingga perguruan tinggi.
Malam. Pertemuan rutin dengan LSM.

Selasa, 30 Oktober 2012
Rapat internal di kantor. Membahas pemberlakuan hukuman maksimal terhadap para koruptor. Salah satu penyebab korupsi tidak pernah sepi di negeri ini adalah karena lemah dan rendahnya hukuman terhadap para pelaku korupsi.

Sebagaimana yang dilakukan dan terbukti di Cina dan Hongkong. Pemberian hukum yang maksimal ternyata mampu memberikan efek yang signifikan dengan berkurangnya praktik korupsi.

Meski banyak yang tidak sepakat dengan hukuman mati, tetapi rapat yang berlangsung hingga menjelang Magrib memutuskan: hukuman yang diberlakukan pada koruptor harus hukuman yang maksimal guna pemberantasan korupsi.

Rabu, 31 Oktober 2012
Pagi di kantor. Menyiapkan materi untuk koordinasi dengan Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Kejaksaan Agung.

Membaca laporan perihal sejumlah hakim adhoc di beberapa daerah yang memutus bebas terdakwa korupsi. Duh, kenapa begitu ya?

Siang. Pertemuan dengan penyidik di kantor. Masalah Novel dengan almamaternya masih menjadi perbincangan. Disepakati untuk makin memberdayakan penyidik yang ada seraya menyiapkan para penyidik baru. Dengan tambahan tenaga baru dipastikan pemeriksaan dan penuntutan pelaku korupsi terlaksana dalam waktu yang relatif pendek.


Kamis, 1 November 2012
Pagi, mulai pukul 09.00 WIB, pertemuan koordinasi dengan Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, Mahkamah Konstitusi dan Polri di Kejagung. Agenda utamanya mencarikan kesepakatan secara hukum untuk memberikan hukuman maksimal terhadap pelaku korupsi.

Pertemuan berlangsung alot. Berkembang komunikasi dari berbagai latar belakang dasar pemikiran dan pertimbangan hukum yang beragam. Seru juga.

Sesuai dengan kesepakatan rapat internal KPK, saya tetap kukuh dengan penetapan hukuman maksimal. Alhamdulillah, semuanya sepakat dengan hukuman maksimal.

Malam selepas Magrib. Menghadiri pengajian di komplek Bea dan Cukai. Pada ustad yang memberikan ceramah, saya titip pesan agar mengupas tentang dampak buruk korupsi dalam pandangan agama serta ancaman hukumannya.

Upaya pencegahan korupsi harus dilakukan dari semua sisi dengan sasaran semua komponen masyarakat.

Jum’at, 2 November 2011
Hingga menjelang Jum’atan, rapat mingguan dengan segenap bagian di KPK. Semua menyampaikan progres dari penanganan semua kasus.

Selesai Jum’at, rapat dengan tim hukum guna melanjutkan pembahasan penetapan tindakan pemiskinan koruptor dan perberlakuan denda 10 kali lipat dari jumlah yang terbukti dikorup. Ketentuan ini akan dimasukkan pada revisi terhadap UU Anti Korupsi.

Malam. Mengikuti arisan di lingkungan Depkeu. Kembai menyebarkan virus tentang bahaya korupsi terhadap ibu-ibu seraya mengajak mereka berupaya untuk tidak menumbuhkan budaya mulai dari lingkungan keluarga.

Sabtu, 3 November 2012
Pagi. Ada undangan main golf dengan rekan-rekan di Senayan. 

Tapi saya lebih suka berbincang-bincang dengan aktivis mahasiswa UI. Mobil pun mengarah ke Salemba.

Di sebuah taman, tidak jauh dari Kantor Senat, kita terlibat perbicangan hangat dengan belasan aktivis mahasiswa. Intinya, mereka masih menaroh kepercayaan pada KPK untuk membersihkan negeri ini dari wabah korupsi. Mereka juga mendukung KPK mengambil-alih kasus simulator SIM dalam upaya pemberantasan korupsi.

Pulang petang. Sampai di rumah sudah ditungguin si mama dan anak-anak. Keluar lagi. Makan di sup buntut, kata si bungsu.

Minggu, 4 November 2012
Memberikan kuliah umum bagi PNS yang tengah mengikuti Diklat di Depdagri. Materi utama pemahaman bahwa praktek korupsi  memberikan dampak negatif yang luar biasa terhadap negara dan bangsa. 

PNS sebagai kelompok masyarakat sangat rentan sekali dengan korupsi. Perlu dikoordinasikan dengan Menpan bagaimana memberikan shock terapy bagi pegawai yang terlibat korupsi serta memberikan reward pada pegawai yang berupaya mencegahnya.

Sore sampai di rumah. Duh, banyak tamu. Padahal, subuh besok harus sudah berada di Soeta. Kunjungan kerja ke Medan.

Tautan untuk Lomba Blog "Andai Aku Menjadi Ketua KPK"

1 comment:

  1. inspiratif
    semoga sukses selalu..ya
    dan semangat tetap terpelihara
    Semoga Indonesia bisa bebas dari Korupsi untuk Indonesia Mandiri

    salam ayobai (Ayo Bangkit Indonesia)
    jejaring sosial anak indonesia

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...