Monday 5 November 2012

Duh, Lagi Wartawan Diancam

Masih belum selesai persoalan tindak kekerasan anggota TNI AU di lokasi jatuhnya pesawat Sky Hawk 200 di Kampar, Riau, yang dilakukan oleh oknum TNI AU beberapa waktu lalu. Di Dumai pun terjadi aksi pengancaman terhadap wartawan terkait dengan pemberitaan.

Ancaman itu dialami wartawan M Syahrul Aidi. Jum’at (2/11) malam sekira jam 20.10 WIB, ia menerima telpon dari seseorang yang tidak dikenalnya. Dalam pembicaraan, si penelpon mengancam keselamatannya. Tak hanya itu, keluarga Syahrul pun tidak luput dari teror ancaman.

Pelaku intimidasi dengan HP 085274602602 mengaku dari buruh pelabuhan Dumai. Dalam beberapa kali telpon, si pengancam memaksa untuk ber jumpa dan membuat perhitungan.

“Persoalan ini sangat berdampak psikologis bagi saya. Jiwa saya dan keluarga merasa terancam. Dan, hal pasti ini sangat mengganggu aktivitas saya sebagai jurnalis,” kata Syahrul saat konferensi pers, Minggu (4/11/12) di kantin PWI Dumai.

Menerima ancaman tersebut, Syahrul menyebutkan telah melakukan upaya hukum baik secara formal maupun informal. Ia pun melapor ke Polres Dumai. “Sabtu siang (3/11), didampingi Ketua PWI Perwakilan Dumai, beserta pengurus dan rekan-rekan wartawan yang bertugas di Dumai saya memberi laporan ke polisi,” papar Syahrul.

Diperlihatkan Syahrul Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor: STPL/402/X1/2012/RES DUMAI, perkara diduga pengancaman. Dalam pada itu, pihaknya juga melapor secara lisan ke Kapolres Dumai dan Kapolda Riau.

Meskipun dengan langkah hukum yang dilakukan akan berdampak terhadap keselamatan jiwanya, Syahrul menegaskan pihaknya akan tetap melakukan upaya-upaya untuk mengusut persoalan ini secara tuntas.

Intimidasi diterima dugaan kuat terkait pemberitaan di Harian Umum Pesisir Pos yang memuat judul utama “Syahbandar & BC Lindungi Importir” dengan sub judul ‘Dituding Pemicu Penyeludupan Merajalela’ terbitan tanggal 25 Oktober 2012.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...